MAKALAH
DASAR-DASAR
MANAJEMEN
SISTEM KOORDINASI
OLEH
NAMA : INDRAWATI BASMAR
NIM : I111 13 007
KELAS
: A (GANJIL)
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
B. RUMUSAN
MASALAH
C. TUJUAN
PENULISAN
D. MANFAAT
PENULISAN
BAB
II PEMBAHASAN
A. DEFENISI
KOORDINASI
B. KARAKTER
KOORDINASI
C. SYARAT-SYARAT
KOORDINASI
D. FUNGSI
KOORDINASI
E. MANFAAT
KOORDINASI
BAB
II I PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang
mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pada makalah ini, kami akan membahas secara spesifik
tentang salah satu bagian dari manajemen yaitu pengkoordinasian/koordinasi. Koordinasi merupakan daya upaya
untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan kelompok tugas dalam suatu
manajemen. Koordinasi (coordination) mengandung makna menjaga agar tugas-tugas
yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi
menurut aturan sehingga menyumbang penyampaian tujuan.Pengkoordinasian menurut
The Liang Gie merupakan rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan
menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara
tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi
kekacauan,percekcokan, kekembaran kerja atau kekosongan kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Defenisi
Pengkoordinasian/koordinasi
b. Karakter Koordinasi
c. Syarat-Syarat
Koordinasi
d. Fungsi Koordinasi
C. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk
mengetahui defenisi koordinasi
b. Untuk
mengetahui karakter koordinasi
c. Mengetahui
syarat-syarat koordinasi
d. Untuk
mengetahui fungsi koordinasi
D. MANFAAT
PENULISAN
a. Kita
dapat mengetahui apa itu koordinasi
b. Kita
dapat mengetahui karakter koordinasi
c. Kita
dapat mengetahui apa saja yang menjadi syarat-syarat koordinasi
d. Kita
dapat mengetahui fungsi koordinasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Koordinasi
Koordinasi menurut
Chung & Megginson (1981) dapat didefinisikan sebagai proses motivasi,
memimpin, dan mengkomunikasikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sutisna (1989) mendefinisikan koordinasi ialah proses mempersatukan
sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah
tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan.
Anonim (2003)
mendefinisikan koordinasi ialah suatu sistem dan proses interaksi untuk
mewujudkan keterpaduan, keserasian, dan kesederhanaan berbagai kegiatan inter
dan antar institusi-institusi di masyarakat melalui komunikasi dan
dialog-dialog antar berbagai individu dengan menggunakan sistem informasi
manajemen, dan teknologi informasi.
Berdasarkan pendapat
para pakar dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan koordinasi ialah proses
mengintegrasikan (memadukan), mensinkronisasikan, dan menyederhanakan
pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus-menerus untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Tanpa adanya koordinasi, individu-individu
dan bagian-bagian akan tidak dapat melihat peran mereka dalam suatu organisasi.
Mereka akan terbawa
untuk mengikuti kepentingan-kepentingan sendiri (ego sektoral) dan bahkan
sampai mengorbankan sasaran-sararan organisasi yang lebih luas.
Koordinasi adalah bagian penting di antara anggota-anggota atau unit-unit organisasi yang pekerjaannya saling bergantung. Semakin banyak pekerjaan individu-individu atau unit-unit yang berlainan yang erat hubungannya, semakin besar pula kemungkinan terjadinya masalah-masalah koordinasi.Koordinasi adalah penyatuan, integrasi, sinkronisasi upaya anggota kelompok sehingga memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama. Ini adalah kekuatan tersembunyi yang mengikat semua fungsi lain dari manajemen.Menurut Mooney dan Reelay, "koordinasi adalah Co susunan teratur dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama".
Koordinasi adalah bagian penting di antara anggota-anggota atau unit-unit organisasi yang pekerjaannya saling bergantung. Semakin banyak pekerjaan individu-individu atau unit-unit yang berlainan yang erat hubungannya, semakin besar pula kemungkinan terjadinya masalah-masalah koordinasi.Koordinasi adalah penyatuan, integrasi, sinkronisasi upaya anggota kelompok sehingga memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama. Ini adalah kekuatan tersembunyi yang mengikat semua fungsi lain dari manajemen.Menurut Mooney dan Reelay, "koordinasi adalah Co susunan teratur dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama".
Menurut Charles
Worth, "koordinasi adalah Co integrasi dari beberapa bagian ke
dalam lubang teratur untuk mencapai tujuan pengertian". Manajemen berupaya
untuk mencapai koordinasi melalui fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian,
staffing, memimpin dan mengendalikan. Itulah sebabnya, koordinasi bukan
merupakan fungsi yang terpisah dari manajemen karena mencapai keselarasan
antara usaha-usaha individu terhadap pencapaian tujuan kelompok merupakan kunci
keberhasilan manajemen. Koordinasi
adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada semua fungsi
manajemen.
B.
Karakter Koordinasi
Karakteristik Koordinasi yang Efektif :
1)
Tujuan
berkoordinasi tercapai dengan memuaskan semua pihak terkait.
2)
Koordinator
sangat proaktif dan stakeholders kooperatif.
3)
Tidak ada
yang mementingkan diri sendiri atau kelompoknya (egosektoral).
4)
Tidak
terjadi tumpang tindih tugas.
5)
Komitmen
semua pihak tinggi.
6)
Informasi
keputusan mengalir cepat ke semua pihak yang ada dalam sistem jaringan
koordinasi.
7)
Tidak
merugikan pihak-pihak yang berkoordinasi.
8)
Pelaksanaan
tepat waKepala Sekolah.
9)
Semua
masalah terpecahkan.
10) Tersedianya laporan tertulis yang lengkap dan
rinci oleh masing-masing stakeholder.
C.
Syarat-Syarat Koordinasi
Adapun syarat-syarat khusus umum yang ada dalam koordinasi
adalah sebagai berikut:
1. Sense of cooperation (perusahaan untuk
bekerja sama), ini harus dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan,
bukan orang per orang.
2. Rivalry, dalam
perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-bagian,
agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan
3. Team Spirit, artinya satu sama lain
pada setiap bagian saling menghargai
4. Esprit de corps, artinya
bagian-bagian yang diikut sertakan atau dihargai, umumnya akan menambah
kegiatan yang bersemangat.
Ringkasnya kekuatan suatu organisasi ditentukan oleh spirit-esprit atau semangatnya. Semangat ini
ditentukan oleh tujuans dan cara-cara mencapai tujuan itu dan ini meliputi
doktrin. Selain semangat koordinasi juga harus mempunyai aspek-aspek formal
yaitu metode-metode, teknik yang ditunjukan untuk mengeja/mencapai sasaran
tersebut.
D.
Fungsi Koordinasi
Koordinasi
adalah mengarahkan kegiatan seluruh unit dengan tujuan memberikan sumbangan
yang maksimal unutk tercapainya tujuan tertentu. Kegiatn koordinasi sangat
perlu di lakukan hal itu bertujuan agar terciptanya kopersi yang sebagai
berikut :
Ø Terkoordinir
Ø Harmonis
Ø Terarah
Ø Terintegrasi
Ø Tersinkronisasi
Koordinasi merupakan langkah langkah kerja yang sangat ideal
di antara mereka yang bekerja di berbagai bagian guna menciptakan hasil yang
nyata.
Dalam koordinasi sangat di perlukan sikap – sikap sebagai
berikut :
-
System
komunikasi yang baik
-
Umpan
balik yang positif
E.
Manfaat Koordinasi
1.
Untuk
mewujudkan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi) agar
tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien;
2.
Memecahkan
berbagai konflik kepentingan berbagai pihak yang terkait;
3.
Agar manajer
pendidikan mampu mengintegrasikan dan mensinkronkan pelaksanaan tugas-tugasnya
dengan stakeholders pendidikan yang saling bergantungan, semakin besar
ketergantungan dari unit-unit, semakin besar pula kebutuhan akan
pengkoordinasian;
4.
Agar
manajer pendidikan mampu mengkoordinasikan pembangunan sektor pendidikan dengan
pengembangan sektor-sektor lainnya;
5.
Agar
manajer pendidikan mampu mengintegrasikan kegiatan fungsional dinas pendidikan
dan tujuan-tujuan dari unit organisasi yang terpisah-pisah untuk mencapai
tujuan bersama dengan sumberdaya yang terbatas secara efektif dan efisien;
6.
Adanya
pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin diperlukan
pengkordinasian/penyerasian sehingga tidak terjadi duplikasi atau tumpang
tindih pekerjaan yang menyebabkan pemborosan;
7.
Untuk
mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis di antara
kegiatan-kegiatan baik fisik maupun nonfisik dengan stakeholders;
8.
Untuk
memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dengan
sumberdaya pendidikan yang terbatas;
9.
Mencegah
terjadinya konflik internal dan eksternal sekolah yang kontra produktif;
10. Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan
wakepala Sekolah; dan
11. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak
sehat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Koordinasi
adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada semua fungsi manajemen. Jika tidak ada koordinasi pada suatu manajemen,
maka manajemen itu kita anggap telah gagal. Jika tidak ada koordinasi maka
manajemen tersebut akan berantakan karena tidak nyambungnya informasi yang di
dapat dari individu satu ke individu yang lain yang ada di dalam satu
manajemen.
B.
Saran
1) Kepada pembaca agar dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin atas kepentingan yang berhubungan dengan materi ini
serta dapat menambah wawasan yang berkaitan dengan fungsi manajemen.
2) Kepada penulis berikutnya agar dapat
dijadikan referensi untuk menunjang penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chung, K.H. & Megginson, L.C. 1981. Organizational
Behavior Developing Managerial Skills. New York: Harper & Row, Publishers.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly, J.H., & Konopaske, R. 2003.
Organizations: Behavior, Structure, Processes. 11th Edition. New York: McGraw-Hill Irwin.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly, J.H., & Konopaske, R. 2003.
Organizations: Behavior, Structure, Processes. 11th Edition. New York: McGraw-Hill Irwin.
สล็อต ทดลอง เล่น ระบบใหม่ปัจจุบันที่ได้สะสมเกมทดสอบเล่นสล็อตค่าย PG SLOT ที่ทดสอบ เล่นสล็อตฟรีสปิน ทดสอบเล่นได้ก่อนผู้ใคร ไม่ต้องสมัคร ไม่ต้องฝาก ทดลองเล่นสล็อตฟรี
BalasHapus